PEMANCANGAN PILE BETON

PEMANCANGAN PILE BETON

Alat Pancang Hidrolic Static Pile Driver (HSPD) 240 Ton


Pemancangan Merupakan dasar penancapan Pondasi Tiang Pancang kedalam tanah menuju tanah keras. Pancang termasuk pondasi dalam karena kedalaman dari pemasangannnya.

Syarat Pemancangan yang utama yaitu :
1. Harus didapatkan Daya dukung tanah yaitu ; kedalaman tanah keras melalui pengujian SPT dan CPT untuk kekuatan tanah. ambil beberapa sampel dari masing-masing area yang mewakili dan berdekatan.
2. Setelah didapatkan hasil dari lab, maka dicari penggunaan tiang pancang ukuran berapa dan panjang berapa, misal persegi atau lingkaran dengan ukuran 20x20 cm sampai 50x50 cm atau diameter 20-50 cm dan pancang utuh ukuran 6-9 meter atau sambung 6+6, 7+7, 7+6, dst.
3. Setelah penentuan ukuran Pancang, maka tentukan alat Pancang yang akan digunakan menggunakan apa, bisa menggunakan Hammer, Hidrolic, atau lainnya.
4. Tentukan titik yang akan dipancang sesuai dengan gambar kerja dari konsultan, dipasang titik menggunakan stek untuk acuan pemancangan. penentuan titik ini dilakukan oleh surveyor dengan menggunakan alat bantu Theodolit dan meteran dengan menyesuaikan jarak pada as bangunan dan kelurusan dengan acuan as bangunan.
5. Selain penentuan titik, juga cek beda level untuk perkiraan kedalaman pancang. perkiraan ini digunakan untuk rencana pemotongan pancang berapa meter dari muka tanah. agar saat pemotongan nanti tidak rugi perhitungan pekerjaan. 
6. Pastikan beton Pancang yang datang sudah sesuai umur rencana, tidak boleh kurang dan tidak boleh retak.
7. Pastikan juga alat pancang dalam kondisi baik serta aman untuk pekerja dan lingkungan kerja maupun sekitar pekerjaan.
8. Cek Safety untuk semua hal dari manusia, alat, bahan dan lingkungan.

Catatan : Harap Berkoordinasi dahulu dengan Pihak keamanan sekitar serta tetangga agar pemancangan tidak terjadi penolakan maupun mengganggu aktivitas, terutama waktu pemancangan tidak mengganggu aktivitas disekitar.

Panjang Bagian Bawah (Bottom) yang menembus tanah haruslah berbentuk prisma agar bisa masuk kedalam tanah


Dalam pembahasan kali ini, digunakan alat pancang HSDP 240 Ton.
Metode Pemancangan :
  1. Siapkan Titik pemancangan menggunakan stek untuk menghidari titik hilang akibat terlindas alat pancang atau genset. Titik harus benar di koordinatnya.
  2. Siapkan Alat dan Bahan untuk pemancangan, sesuaikan dengan izin yang sudah diminta.
  3. Alat Pancang Menuju lokasi titik pancang, dipaskan dengan titik menggunakan teknologi pada alat pancang.
  4. Alat pancang diambil menggunakan crane untuk diletakkan pada alat pemancangan.
  5. Dipaskan dulu ujung pancang dengan titik stek pancang tadi.
  6. Pemancangan dimulai, lakukan pengecekan kuat tekan pancang pada tanah sampai di kekuatan maksimal alat pancang agar kuat di tanah keras yang diinginkan.
  7. Pastikan titik itu apakah ada penyambungan pancang atau tidak.
  8. Pemancangan menggunakan Pancang HSDP dilakukan, dibantu menggunakan dolly besi untuk penekan pancang.
  9. Sebelum 30 centimeter plat baja baja pancang, jika perlu disambung maka harus disambung dahulu menggunakan las antara pancang Bottom dengan pancang upper.
  10. Jika sudah dilas dan di cek kuat maka dilanjutkan pemancangan sampai selesai.
  11. saat pancang terakhir hampir diturunkan, dolly dipasang digunakan untuk menekan pancang.
  12. Cek kekuatannya, jika sudah berarti OK.
  13. Jika ada pancang sisa panjang maka solusinya dipotong dahulu.
  14. Jika sudah selesai, pindah titik lainnya.

    
                            Pengecekan pancang sesuai titik               Cek elevasi Pancang                           

   
                                              Pemancangan                        Pasang Dolly Pancang        

         
                     Las Sambungan pancang bottom dan upper      Cek Kekuatan Pancang

Pindah Titik Pancang

Lansir Pancang


Pancang Sambungan (Upper)
















 

No comments

Powered by Blogger.